Reborn of love
Di dalam sebuah kelas aku duduk sendiri sambil mengusap usap
mejaku yang telah rapuh di makan usia aku hanya dapat menghela nafas jika ini
kelasku di masa depan berarti keadaannya 28 tahun lalu lebih baik. Sekarang
sudah pukul 7 malam tapi tak ada seorangpun
yang datang, disini cuman ada aku seorang bisakah yang lain datang lebih cepat?
Akhirnya murid murid yang lain datang aku bisa sedikit lega, arwah yang mau
belajar lagi itulah aku dan kawan kawanku aku hanya bisa tersenyum kadang
tangan ini tidak bisa membuka lembaran kertas buku yang nyata itu dan diriku?
Diriku hanyalah roh seorang pelajar yang mati
karena kecelakaan bersama teman sekelas di dalam bus. ''sudahlah jangan
terlalu dipikirin kita bisa membacanyakan? Setidaknya walaupun rasanya susah
untuk menyentuh buku buku ini'' kata Mary sambil tersenyum kearahku dia mengambil sebuah kertas, ''apakah kau tau
apa ini?'' tanyanya kemudian semua anak kelihatannya tertarik dengan kertas itu
akupun juga begitu gambarannya sedikit misterius ''itu contekanmu tahun lalu?''
tanya miko ''ah bukan mik'' kata Mary ''ini tuh bisa membuat kita hidup lagi''
lanjutnya ''hidup lagi? Dengan identitas yang kita miliki?'' tanya Bayu ''ya
iyalah haduuhh aku baru inget jumlah kita kan 28 akunya cuman bawa 14 gimana
nih?'' kata Mary ''ya elah Ry Ry ku kira kamu bawa pas buat kita'' kata Nugraha
''berarti kita harus menggunakannya bergantian donk?'' tanyaku ''ya begitulah
aku baru inget kalau kita cuman akan menjadi setengah hidup'' jawab Mary ''ya
ngak papa Ry kita robek aja jadi dua'' usul Nugraha ''hanya itu hn'' kata Andre
(perkataannya ngak jelas) dingin. ''Tiffany ayo kita coba!'' seru Mary. Kami
semuapun mencoba kertas tersebut sebenarnya sih ini melanggar etik arwah tapi
mau di gimanain? Kami itu arwah remaja remaja yang galau(berlebihan -_-'') aku,
Mary,Miko,Nugraha dan Andre satu sekolah jelas kami mempalsukan identitas kami
yang sebenarnya. Beruntung administrasinya mudah banget. ''wah anak barunya
banyak banget!'' seru seseorang dari belakang. Kami berlima cuman tersenyum
sekarang, kami berada di kelas V kelas yang sepi, cuman ada 20 orang di kelas
ini ditambah kami jadi 25. Guru pun menjelaskan pelajarannya pelajarannya mudah
mudah sehingga kami bisa mengerjakannya dengan mudah. Dengan berbagai
pertanyaan saat bel istirahat berbunyi. ''Nugraha kamu itu udah punya pacar
belom?'' tanya Rose, Nugraha terdiam ''ngak kok em.....'' katanya sambil
menutup mata dan tersenyum. ''namaku tomi'' kata seorang anak laki laki
''miko''. Aku dan Mary sudah sangat mengenal sekolah ini jadi kami langsung
pergi ke tempat favorit kami. ''ngak berubah sama sekali'' kata Mary sambil
tiduran di padang rumput sekolah. Aku tersenyum dan mengambil ancang ancang
untuk melompat. ''hoi jangan!'' seru seorang anak laki laki sambil berlari ke
arah kami, aku membatalkan aksi ancang ancangku dan Mary? Dia masih dalam
posisi terlentang. ''jangan! Kalian emangnya ngak tau kalau rumput itu
berharga?'' tanya anak itu jujur sebenarnya dia itu siapa? ''kakak emangnya
siapa?!'' tanya Mary dengan nada keras aku mengisyaratkan Mary untuk diam aku
memperhatikan wajah kakak itu lebih serius. Tiba tiba hatiku terasa remuk
karena aku mengingat belahan jiwaku dahulu sebelum aku meninggal. ''randi?''
kataku keheranan ''dari mana kau tau namaku? Padahal''anak laki laki itu
melihat ke baju seragamnya ''padahal ngak ada letter namaku'' aku hanya
menatapnya ''kok kami ngak boleh main disini?'' tanya Mary sambil berdiri
''karna aku yang merawat rumput ini! Aku ngak mau kalau rumputnya itu sampai
kotor atau rusak di dudukin ama kalian!'' kata Randy ''dan kau darimana kau tau
namaku?'' aku hanya menunduk ''watashiwa.....'' ''Mary! Tiffany!'' teriak Miko
sambil berlari ke arah kami di sampingnya ada Nugraha dan di belakang ada Andre
dia tak berlari tapi berjalan santai. ''ku kira kalian dimana'' kata Miko
sambil mengatur nafasnya ''makanya jangan berlari'' kata Andre sinis ''hai
semua kok ngumpulnya disini?'' tanya seorang cowok kurasa dia temen kak randi
''eh bukannya'' kata kakak itu sambil membenarkan letak kacamatanya ''kalian
anak baru itu kan?'' tanyanya ''ya'' kata Nugraha ''pantesan'' kata Randi
''kamu marah ya karena rumput penantianmu rusak?'' tanya cowok yang ternyata
ketua osis itu sambil tersenyum. pandangan Andre yang agak sinis membuat
suasama agak serem ''bulu kudukku kok merinding ya?'' tanya kak Rudi si ketua
osis ''hei kamu! jawab pertanyaanku dari mana kau tau namaku?'' tanya kak Randi
sambil menunjuk diriku ''em....... kimiga bakada!'' jawabku Nugraha terkejut
mendengar perkataanku dan semua orang hanya ke herannan aku dan Nugraha emang
pernah belajar bahasa jepang 5 tahun lalu. ''bener bener donk dik'' kata kak
Randi ''maaf ya kak dia ini pindahan dari japan gitu eh.. Jadi ngomong bahasa
indonya kurang ngerti'' kata Nugraha sambil cengar cengir aku hanya mengangguk
aku yakin di pikiran Nugraha itu ''gawat kalau dia tau kalau dirinya dibilang
tolol ama tifffany bisa bisa dia dihajar'' ''pakai bahasa inggris aja kalau
ngak tau bahasa indo'' kata kak Rudi ''kamu itu tolol! Itu aja'' kataku memang
kadang hatiku ini ngak menentu kadang datar dan kadang aja memuncak secara tiba
tiba. ''apa? Kamu bilang aku ini tolol?'' kata kak Randi ngak percaya ''iya
kak! Masa nginjek rumput aja ngak boleh buakannya ngak ada tanda?'' sahut Mary
''anak baru udah cari masalah'' kata kak Randi ''kalau begitu tampar aja aku''
kataku sambil menatap kak Randi lalu mendekatinya dan mendekatkan wajahku
''ketauan deh kalau kak Randi tu takut nampar anak perempuan'' kata Miko ''wow
wow ada banyak nih yang kenal ama kamu'' kata Rudi. ''kamu meninggal ketika kau
mengendarai mobil di jalan anggrek tanggal 16 november 2015'' kata Andre ''kau
masih merasakan sakit hati karena kekasihmu meninggal sebelum dirimu maka dari
itu kau selalu menjaga tempat favoritnya disini'' kata Andre lagi nugraha langsung
menutup mulut kedua cowok itu ''bo'ong palingan mereka kak'' kata Nugraha kak
Randi menatapku dia pun memalingkan muka dan pergi dari sana. Kak Rudi pun
mengikuti kak Randi. ''kau masih suka ya?'' tanya Mary ''ya'' jawabku sambil
menatapa punggung kak Randi. 2 hari pun berlalu Nugraha mulai menjadi ''idola''
baru di sekolah Mary jadi ketua chilliders, Miko jadi jurnalis majalah sekolah
Andre masuk sebagai seniman terhebat di sekolah dan aku? Aku si anak biologi
lagi e he. Ada yang suka dan juga ada yang ngak suka ama kami teruma sarah dan
teman temannya kadang aku dan Mary di kerjain untung aja kami bisa ngehindar.
hingga suatu hari, Miko tiba tiba jatuh dari kursinya aku rasa sifat arwahnya
mulai keluar. Dia sekarang bisa nembus sesuatu ku rasa dan aku yakin semakin
meninggi matahari berarti semakin kembali sifat arwah kami. Jam istirahat aku
pergi ke kantin kusadari kak Randi sedang duduk lesu jadi ku putuskan untuk
membelikannya jajan kesukaannya. ''fan fanny dimana kamu?'' gumam kak Randi
''hy kak!'' sapaku sambil duduk dan memberikan jajan itu kepadanya ''da
darimana kau tau kesukaanku?'' tanyanya ''deva ju'' jawabku sambil tersenyum,
kami pun ngobrol ngobrol matahari hampir berada di atas kepala tinggal sedetik
lagi ''Ran kau bicara ama siapa?'' tanya Rudi sambil melihat sekeliling ''nih
ama Ti...'' kak Randi terkejut karena tak melihatku ada disini, sejujurnya aku
masih disini tapi tak bisa dilihat oleh siapapun. ''kamu pasti bukan cewek
manusia biasa!'' seru Sarah sambil mendorong Mary Andre langsung menampar pipi
Sarah ''kenapa kamu Ndre? Aku itu suka ama kamu! aku cuman ngak suka aja kamu
deket deket ama dia diakan orangnya ngak selevel'' ''tapi dia temanku baikku
sobatku temanku dunia ini dan akhirat teman selamanya ngak pernah terpisah
selalu kan bersama'' kata Andre
-
Randi terbangun dari tidurnya karena suara tv bola yang
sedang ditonton pukul 2 malam Dia memutuskan untuk tidur kembali sebuah mimpi
dengan adegan bus yang jatuh ke jurang dan 5 penumpang diantaranya itu kelima
anak baru itu menjadi korban kecelakaan semua orang menangis karena kejadian
tersebut termasuk seorang guru yang menangis sejadi jadinya dia tau siapa guru
itu, dia juga melihat seorang cowok menangis sambil memanggil manggil nama
Tiffany dan ternyata cowok itu mirip
dengannya. Dan latar pun berubah ke jalan raya dia melihat ada sebuah mobil
bertabrakan dengan pohon di jalan anggrek dan ternyata pengemudi dari mobil itu
adalah dirinya! Dan adegan pun berganti ke taman sekolah dia ada disana! Dia
menatap Tiffany yang sedang duduk di atas rerumputan taman sekolah ''kak Randi
aku masih cinta ama kamu sekarang dan selamanya'' kata Tiffany sambil
tersenyum. alarm jam weker pun membangunkannya ''tiffany aku mereka dia?''
Randi langsung melompat ke luar ruangan. Ting tong ting tong! Aku menatap
langit yang biru, ''kira kira kita bakal dimarahin ngak ya?'' tanya Mary
''entahlah'' jawabku ''jelas'' sahut Miko ''kok kamu tau?'' ''ya aku dikasih
tau kemarin bahwa hari ini hari terakhir kita disini'' ''WHAt???!!!'' kata Mary
sambil meloncat dari bangkunya, ''kalian kenapa sih?'' tanya Nugraha '' nanti
kita jelasinnya''. ''teman teman aku mau mengundurkan diri dari tim ini'' kata
Mary ''lho kok gitu?'' tanya Tari ''ya baguslah kalau kamu ngak ada'' sahut
Sarah sambil tersenyum ''ya terserah apa kalian menanggapinya aku sudah
memutuskan untuk mundur dari posisi ini dan sekaligus keluar dari ekskul ini''
''APA???!!!'' ''kamu ngak jadi kapten ngak papa kalau kamu pergi dari sini,,,,,
tak ada pemain sebagus kamu tau,,,'' ''tapi ini pilihanku''. ''tubuh kita mulai
memudar'' kata Nugraha ''yah beginilah'' sahut Miko ''setidaknya aku sudah
pernah jadi kapten chilliders aku seneng'' ''truss gimana dengan Tiffany?''
tanya Andre, ''kurasa dia pergi ke taman itu'' sahut Nugraha ''ayo kita
kesana!'' seru Miko. ''sayonara no kanashibari, kanashikute ugokenai yuugure no
eki no hoomu doa ga shimaru densha....'' aku meneteskan airmata ketika
menyanyikan lagu tersebut. ''kenapa nangis?'' tanya kak Randi ''ya pengen aja''
jawabku sambil menggembungkan pipi ''kalau kamu menahan tangis seperti itu kan?
Seperti kebanyakan makan bakpao'' ''dari mana kakkak tau kalau aku itu makan
bakpao'' ''emangnya siapa yang bilang kalau kamu begitu?'' hening sejenak ''fan
jangan pergi'' aku menoleh ke arah kak Randi hatiku sejenak berbunga bunga tapi
kemudian retak karena kenyataan yang pahit ini. ''kak.......'' ''jangan pergi!
Aku ngak bisa kehilangan kamu untuk kedua kalinya ngak!'' kak Randi memelukku
erat erat sekali sampai aku menyadari bahwa tubuhku mulai menipis, tipis, menipis,
lalu menjadi debu debu kecil dan terhempas angin. ''jangan lagi'' lirih kak
randi sambil mencoba mengambil butiran butiran debu tersebut. Tapi kenyataannya
''aku masih di depanmu kak masih di depan dirimu'' tapi sayang dia tak dapat
lagi mendengar dan melihat diriku.
-
''KALIAN!!!!'' seru guru kami ketika kami sudah sampai di
tempat ''maaf pak'' kata Miko sambil terkekeh. '' dasar anak anak jaman
sekarang'' kata guuru berkumis tersebut
Reborn Of Love
by Ni Wayan Shanti Savitri
Dosman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar