Jumat, 03 Februari 2023

Tentang Novel : Garis Waku by Fiersa Besari

 Judul : Garis Waktu

Penulis : Fiersa Besari

Penerbit : Media Kita

Tahun terbit : 2016





Blurb :
Pada sebuah garis waktu yng merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang uang mengubah hidupmu untuk selamanya. Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau terluka dan kehilangan pegangan. Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada tiitik - titik kenangan tertentu. Maka, iklaskan saja kalau begitu. Karena sesungguhny, yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan.

POV : Sudut pandang orang pertama

Alur : Alur cerita maju

Tema: sesuai dengan apa yang ada pada blurb, kita pasti bisa menebak bahwa cerita ini tentang cinta atau romansa, yang mungkin tidak bisa dibilang begitu manis.

Konflik : Konfliknya tidak banyak melebar, fokus pada satu konflik yaitu hubungan antara 'aku' dan 'kamu'

Keterangan dari penulis (yang berusaha untuk saya sampaikan): Garis Waktu adalah buku yang tercipta setelah menyusun berbagai remah tulisan yang bertebaran dimana - mana, akun FB, twitter, blogger, dll. Dipahat ulang sehingga memiliki benang merah dengan cerita yang dibalut seperti sebuah kenangan yang tersusun dari hari ke hari, bulan ke bulan, serta tahun ke tahun.

Kesan : Setelah membaca buku ini dengan cara mencicil, saya akhirnya menyadari bahwa buku ini bukan sekedar sebuah cerita pendek yang disusun dengan rapi, namun seperti membaca sebuah diari seseorang yang sedang kasmaran, atau mungkin sebuah curhatan yang ditulis begitu lapang. Tokoh 'aku' dan 'kamu' yang ada memang terlihat sederhana, namun berkat kesederhanaan itulah saya merasa mereka juga begitu dalam.

Di setiap bab berisi keterangan waktu di bawah judul, lalu di akhir setiap bab kita disuguhkan dengan sepotong gambar hitam putih yang sederhana namun mampu menggambarkan tentang apa yang dirasakan/terjadi pada tokoh dalam buku. disisipkan pula beberapa 'quote' di akhir - akhir bab.

Penutup :
Buku ini cocok dibaca ketika bersantai, atau kamu bisa membacanya secara mencicil juga enak, konflik yang ada tidak harus membuatmu berpikir keras dan harus segera membaca habis seluruh isi buku agar mengerti. Membacanya secara mencicil terasa seperti mencicil rasa yang sama seperti yang dirasakan oleh tokoh 'aku'.

funfact : Meski ini adalah cetakan ketiga puluh tiga, ada kalimat yang typo di awal - awal halaman, membuatku cukup kaget.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar